Tips Mengajar Matematika dengan Mudah

Mengajar matematika dengan mudah

Bagaimana caranya mengajar matematika dengan mudah? Ada sebuah kejadian seperti berikut, Ketika siswa diberi soal cerita tentang operasi penjumlahan atau pengurangan, mereka akan bertanya kepada guru, Apakah penyelesaian soal ini ditambah atau dikurangi?

Apakah sahabat pendidik pernah atau malah sering menjumpai kejadian seperti ini?

Atau ketika siswa diberi soal cerita tentang operasi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, mereka akan bertanya kepada Bapak/Ibu guru, apakah penyelesaian soal cerita ini ditambah, dikurangi, atau dikalikan atau dibagi?

Hmm… Bagaimana? Pernah, sering atau selalu mengalami seperti ini sahabat pendidik? Lalu bagaiamana caranya mengajar matematika dengan mudah?

Dalam pembelajaran matematika ada pendekatan iceberg. Iceberg adalah sebuah fenomena yang dapat terlihat di permukaan tetapi sebagian besar dari itu berada di bawah permukaan.Dalam pembelajaran matematika, seringkali yang dibelajarkan yang tampak di permukaan atau disebut matematika formal. Padahal untuk memperkokoh diperlukan pondasi (bagian bawah) yang kuat yaitu hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari, hal-hal yang konkrit. 

MIsalkan untuk membelajarkan tentang operasi penjumlahan bilangan. Dimulai dengan hal-hal yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, tentang makna dari menjumlahkan. Misalnya

  • Membeli lagi : di rumah ibu memiliki snack 3 macam. Karena ada tamu membeli lagi 2 macam snack. 

  • Melahirkan : kucing di rumah memiliki 3 anak. Kemudian melahirkan lagi 2 anak.
  • Menyambung: tali sepanjang 2 meter disambung dengan tali sepanjang 3 meter
  • Menggabungkan : 
  • Menambah
  • dst

Dengan menguatkan berbagai bentuk konsep “penjumlahan” dengan kehidupan sehari-hari akan memperkokoh pemahaman konsep penjumlahan. Ketika menguatkan dengan hal yang kontekstual, dapat dilengkapi dengan menggunakan gambar konkret.

Pada tahap ini dalam pendekatan iceberg disebut tahap informal

Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan gambar atau semi konkrit. Atau bisa juga dengan menggunakan alat peraga. Berikut contohnya.

Pada tahap ini memberikan pengalaman pada siswa untuk mengaitkan situasi nyata dengan model gambar.

Dilanjutkan memberikan pengalaman mengaitkan dengan matematika atau membangun pengetahuan. Misalnya dengan menggunakan kartu bilangan.

Pada tahap ini disebut tahap pre-formal

Selanjutnya pada tahap formal, yaitu menggunakan lambang bilangan. 

3 +2 = ….

4 + 2 =….

Dapat digambarkan dalam model iceberg berikut

Berikut contoh model iceberg 

Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta


Ditulis oleh : Coach Dyah
Diedit dan upload oleh : Coach Indra

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Peran CSR dalam Mewujudkan Sekolah Digital yang Inklusif

Di tengah pesatnya perkembangan teknologi pendidikan, dunia usaha memiliki peran penting dalam membantu sekolah beradaptasi dengan era digital. Salah satu bentuk kontribusi tersebut dapat dilihat ...
Read More →

Maksimalkan Potensi Siswa dengan Metode Pembelajaran STEM

Pernahkah Anda merasa frustasi melihat siswa yang cerdas namun tidak bersinar di kelas? Ada yang diam seribu bahasa saat diskusi kelompok, ada pula yang begitu ...
Read More →

Masa Depan EduTech untuk Pemerataan Pendidikan di Daerah

Di tengah pesatnya kemajuan teknologi digital, dunia pendidikan sedang mengalami perubahan besar menuju arah yang lebih terbuka dan inklusif. Masa depan EduTech untuk pemerataan pendidikan ...
Read More →