Financial Management Training dilaksanakan di Hotel Kampi Surabaya selama 2 hari mulai tanggal 23-24 Maret 2019. Kegiatan ini digagas atas dasar kebutuhan beberapa sekolah dampingan dan yayasan yang tergabung di mitra KPI.
Temuan selama pendampingan sekolah dan yayasan adalah manajemen keuangan yang tidak rapi. Hal ini disebabkan terutama oleh kompetensi bagian keuangan serta paradigma yang belum utuh mengenai manajemen keuangan.
Selama 2 hari pelatihan mulai dari pagi sampai malam, pukul 21.00, pelatihan ini membedah sekaligus memberikan paradigma baru dan utuh mengenai manajemen keuangan yang diikuti oleh 39 peserta yang tersebar dari Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Tuban, Blitar dan kota lain di Jawa Timur serta tidak ketinggalan beberapa rombongan dari Makassar dan Banyumas.
FMT dimulai dengan materi paradigma manajemen keuangan yang difasilitasi langsung oleh Dr. Shobikhul Qisom, M.Pd, Direktur Utama KPI Grup yang pada intinya memberikan paradigma yang ‘benar’ mengenai memanajemen keuangan yang menjadi jobdesc utama dari departemen keuangan di sekolah ataupun yayasan.
Prinsip-prinsip seorang yang bekerja di departemen keuangan diulas oleh fasilitator yang membuat para peserta tertawa sekaligus tersadarkan bahwa selama ini ada yang salah dengan paradigma keuangan.
Setelah materi paradigma manajemen keuangan telah tersampaikan kepada peserta, materi kemudian dilanjutkan tentang konsep dasar manajemen keuangan, dimensi praktis manajemen keuangan dan diakhiri dengan workshop penyusunan laporan keuangan praktis.
Salah satu peserta Ibu Masita Dasa yang berasal dari Makassar menyampaikan bahwa pelatihan ini menjadi jawaban sekaligus tantangan yang sudah ditunggu-tunggu oleh beliau dan tim, karena beberapa waktu yang lalu laporan keuangan sekolah yang sudah dikerjakan oleh tim tidak dapat diaudit. Setelah mengikuti pelatihan ini, beliau tersadarkan sekaligus mendapatkan inspirasi yang membuat ia dan tim sudah mengerti bagaimana cara membuat laporan keuangan yang benar.
Sebagian dari peserta juga menyampaikan senada, meskipun tidak sedikit peserta yang merasa waktu 2 hari ini masih dirasa kurang karena memang hanya baru sebatas ‘kulit’ saja. Namun, sudah bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang sering muncul saat mereka menyusun laporan keuangan.