Kemampuan Memimpin = Kemampuan Berteman

Seringkali kita terjebak dalam satu struktur kebijakan-kebijakan yang kaku dan monoton. Pada akhirnya kita kehilangan SDM yang potensial. Sayangnya juga, kita tidak mengetahui potensial tersebut. Justru organisasi lain yang memanfaatkan potensi terpendamnya dan membuat kita menyesali masa-masa ia ada di organisasi kita.

Karakter pemimpin terpenting menurut Dale Carnegie, bukan kemampuan ekskutifnya, bukan pula mentalitas yang kuat, bukan kebaikan atau keberanian, bukan juga rasa humor, walaupun masing-masing karakter itu cukup berarti. karakter terpenting adalah kemampuan berteman, yang jika dirunut lebih jauh berarti kemampuan melihat yang terbaik dari dalam diri orang lain.

Sudahkah anda mampu untuk berteman dengan orang-orang yang ada di bawah anda?

Bayangkan seorang teman atau sahabat anda. Siapakah mereka? Apa yang biasanya mereka lakukan bersama anda? Apa yang mereka lakukan jika anda berada dalam situasi krisis atau situasi di atas angin?

Menjadi teman yang baik, adalah menjadi orang yang pertama kali menawarkan bantuan. Adalah menjadi tempat yang diandalkan untuk bertanya tanpa takut dan ragu, menjadi tempat informasi, saran dan bahkan melatih anda menjadi pribadi lebih baik. Bukankah begitu peran pemimpin yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

Berteman juga berarti mampu memberikan perhatian pada orang-orang mereka. Para pemimpin ini mempelajari kekuatan dan keterbatasan orang-orang mereka, apa yang mereka sukai dan yang tidak mereka sukai, bagaimana tindakan dan reaksi mereka.

Para pemimpin ini meluangkan waktu untuk bekerja dengan mereka, memberikan sumberdaya, perangkat dan cara untuk melaksanakan pekerjaan mereka secara efektif. Para pemimpin ini tidak mencampuri pekerjaan para karyawan merea dengan mencemaskan detail-detail teknis.

Sudahkah anda menjadi teman baginya? Sudahkah kemampuan ‘berteman’ ini anda miliki dan diasah?

Atau kita hanya terjebak dalam status yang semakin memperlebar jarak kita dan mereka serta menurunkan bahkan memusnahkan potensi terbaik mereka?

NB:
Bulan Desember akan diadakan kembali DKS (Diklat Kepala Sekokah) II dan DPY (Diklat Pengurus Yayasan). Sudah daftar?

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Menyulap Kelas Tradisional Menjadi Interaktif dengan Flipped Classroom

Flipped Classroom adalah metode yang membalik proses belajar konvensional. Siswa belajar materi pelajaran secara mandiri di rumah melalui video, modul, atau bahan digital lainnya. Saat ...
Read More →

Pembelajaran Hybrid Learning sebagai Solusi Pendidikan di Era Digital

Transformasi Pendidikan di Era Digital  Perkembangan teknologi informasi telah membawa perubahan besar dalam dunia pendidikan. Di era digital ini, proses belajar tidak lagi terbatas pada ...
Read More →

Pembelajaran Kolaboratif sebagai Landasan Pendidikan Karakter Modern

Di zaman serba cepat dan serba digital, pendidikan tidak bisa hanya soal angka dan nilai ujian. Dunia membutuhkan generasi yang mampu berpikir kritis, bekerja sama, ...
Read More →