Kiat-Kiat Meningkatkan Daya Critical Thinking (Berpikir Kritis)

Critical Thinking atau berpikir kritis seakan-akan menjadi sebuah kewajiban di zaman yang serba menuntut kemajuan pemikiran-pemikiran baru. Bagaimana tidak? Di zaman ini informasi apapun dapat diakses dengan mudah melalui mesin pencarian Mbah Google. Segala informasi yang baik, kurang baik, hingga informasi palsu pun berkelindan di banyak situs yang tersedia di Google.

Kemudahan akses banyaknya informasi ini akan sangat menguntungkan jika penggunanya mampu mengolah informasi dengan benar dan baik. Namun bagaimana dengan mereka yang menelan informasi tanpa mengolahnya? Tentu itu akan mengundang akibat yang kurang baik. Seseorang yang menelan informasi tanpa mengolahnya lebih dulu seringkali mudah terombang ambing pada informasi-informasi yang didapat.

Maka dari itu perlu adanya critical thinking dalam pengolahan informasi tersebut. Berpikir kritis ini sangat dibutuhkan di era digital, selain untuk membantengi diri dari informasi hoax, juga sangat berguna untuk menyebarkan informasi yang akurat pada orang lain.

Namun masalahnya, critical thinking ini tidak bisa dimiliki dengan mudah. Melainkan harus melalui berbagai cara yang mampu menjadikan kita sebagai pribadi yang berpikir kritis. Apa saja cara yang bisa kita lakukan utuk bisa menjadi pribadi yang berpikir kritis? Sebelumnya coba kita cermati dulu ciri-ciri orang berpikir kritis. Berikut ciri-ciri orang yang berpikir kritis:

  1. Menimbang-nimbang informasi yang didapat
  2. Menerima kritikan orang lain
  3. Memustuskan sesuatu dengan menimbang sisi baik dan buruknya
  4. Memandang sesuatu dengan berbagai sudut pandang

Nah, apakah ciri-ciri diatas sudah kita miliki? Atau masih ada beberapa poin yang belum kita miliki? Tidak perlu khawatir karena setelah ini akan ada beberapa hal yang bisa kita lakukan sebagai upaya menjadi pribadi yang berpikir kritis.

Sebenarnya berpikir kritis ini merupakan cara pengolahan informasi dengan menganalisis dan mengevaluasi informasi tersebut sebelum menerimanya. Sikap ini sangat penting dimiliki oleh siapun. Sebab setiap informasi yang berhilir mudik di dunia maya sekarang tidak semuanya akurat sehingga perlu adanya penganalisisan dan pengevaluasian terhadap ilmu yang didapat.

Nah, tentunya ada taktik-taktitk jitu untuk menjadi pribadi yang berprikir kritis. Berikut beberapa taktitk yang bisa digunakan untuk meningkatkan daya berpikir kritis:

  1. Membiasakan Diri untuk Sering Bertanya

“Malu bertanya, sesat di jalan.”

Begitulah pepatah yang sering digaungkan pada anak-anak ketika pasif dalam sesi diskusi atau tanya jawab dalam pembelajaran. Memang benar adanya bahwa kita akan terpuruk dalam ketidak tahuan ketika memilih malu untuk bertanya. Padahal kita dapat membuka wawasan baru ketika bertanya.

Oleh sebab itu, untuk menghindari malu bertanya ini, perlu adanya didikan sejak kecil agar anak dikenalkan pada pengamatan lingkungan hingga terpancing menanyakan banyak hal yang tidak dia pahami.

Sedangkan bagi orang dewasa, sikap malu bertanya ini dapat dihindari dengan memperluas wawasan sesuai referensi dari para ahli atau penelitian orang lain. Sehingga pertanyaan yang terlontar dapat lebih berkualitas sesuai dengan bahan referensi yang dia baca.

Taktik membiasakan diri untuk sering bertanya juga sangat bermanfaat agar kita lebih waspada terhadap segala informasi. Mencari tahu kebenaran dari informasi yang baru dibaca.

  1. Membangun Pondasi Ilmu Pengetahuan

Selain sering bertanya, kita juga perlu membangun pondasi wawasan kita. Membangun pondasi ilmu pengetahuan dengan banyak membaca, menonton, atau mendengar segala ilmu pengetahuan yang kita butuhkan. Memiliki banyak referensi akan sangat membantu dalam meningkatkan daya pikir.

  1. Merutinkan Diskusi

Bertukar wawasan dengan teman-temans seperjuangan atau dengan orang-orang yang lebih dihormati itu juga sangat penting. Melalui diskusi ada banyak informasi dari orang-orang berbeda, sehingga khasanah pengetahuan kita dapat bertambah. Analisis orang-orang yang berbeda dalam diskusi juga menjadi referensi tambahan bagi kita dalam mengolah informasi.

  1. Menulis

Menulis dapat menjadi cara kita menemukan jawaban atau mengevaluasi pengetahuan yang kita kembangkan dalam tulisan. Ketika menulis, secara otomatis selalu ada pertanyaan-pertanyaan yang muncul sebagai pelengkap pembahasan selanjutnya. Seperti: Media pembelajaran apa yang yang efektif untuk materi puisi? Gimana kalau media kartu puisi? tapi kartu puisi keurangannya seperti ini, gimana cara mengatasinya ya?

Sederet pertanyaan itu akan muncul secara otomatis ketika kita hendak menuliskan tentang media pembelajaran secara detail. Mengapa demikian? Sebab ketika menulis, kita akan dituntut berpikir secara detail untuk menggambarkan sesuatu dengan lebih jelas agar mudah dipahami pembaca.

Nah dari keempat taktitk di atas, kunci utama untuk bisa meningkatkan daya berpikir kritis adalah banyak bertanya dan benyak menambah stok pengetahuan, baik dari membaca, melihat tontonan berkualitas, atau mendengar audio tentang ilmu. Kamu udah ngelakuin yang mana aja nih?

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun  2003  Pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  bahwa  Pendidikan  Nasional  yaitu:  “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban ...
Read More →

Menerapkan Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep pembelajaran sepanjang hayat. Ada pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk  belajar”  pepatah ini diadopsi dari bahasa inggris “Never too late to learn”. Makna pepatah ...
Read More →

Kuanta Indonesia Gelar School Leadership Program 2024

Kuanta Indonesia berhasil gelar acara School Leadership Program (SLP) 2024. Kegiatan ini berupa pelatihan atau mentoring bagi para kepala sekolah serta wakil kepala sekolah di ...
Read More →