Setiap siswa adalah individu yang unik, dengan karakteristik kepribadian yang beragam. Sebagian mungkin lebih cenderung terhadap kegiatan yang terstruktur dan terorganisir, sementara yang lain lebih menikmati kebebasan dalam belajar. Dalam dunia pendidikan, pengakuan akan perbedaan individu telah menjadi fokus utama dalam merancang metode pembelajaran yang inklusif.
Menurut (Gagne, Briggs, & Warger, 1991) Strategi pembelajaran adalah rencana dalam rangka membantu siswa dalam usaha belajarnya untuk mencapai tujuan belajar. Dalam hal ini, guru dapat menggunakan bahan ajar atau satu unit produksi sebagai media pembelajaran.
Kepribadian adalah kesatuan organisasi yang dinamis sifatnya dari sistem psikhofisis individu yang menentukan kemampuan penyesuaian diri yang unik terhadap lingkungan. Setiap individu mempunyai kepribadian yang khas tidak identik dengan orang lain. Serta, tidak dapat diganti atau disubstitusikan oleh orang lain (Allport dalam Kafiono, 1980).
Karakteristik Tipe Kepribadian Ekstrover dan Introver. Ekstrover adalah suatu kecenderungan yang mengarahkan kepribadian lebih banyak keluar daripada kedalam dirinya. Karakteristik ekstrover adalah banyak bicara, ramah, suka bertemu dengan orang-orang, suka mengunjungi tempat baru. Aktif, menuruti kata hati, suka berpetualang, mudah bosan, dan tidak suka hal-hal yang rutin dan monoton (Larsen, 2002).
Orang ekstrovert adalah orang yang mudah bergaul, suka bersenang-senang, mempunyai banyak teman, membutuhkan teman bicara. Serta, tidak suka membaca atau belajar sendirian, membutuhkan kegembiraan dan bersedia mengambil risiko (Hall dan Lindzey, 1998).
Introvert cenderung menarik diri dari kontak sosial. Menurut Jung, Nysaban, perilaku introvert adalah orang yang pendiam. Menjauhkan diri dari kejadian luar, tidak suka berada di tengah keramaian (Nysaban, 2003).
Strategi pembelajaran kooperatif bisa sangat sesuai dengan anak-anak yang memiliki tipe kepribadian ekstrovert. Anak-anak ekstrovert cenderung menikmati interaksi sosial, berpartisipasi dalam diskusi kelompok, dan berkolaborasi dengan orang lain. Beberapa tipe pembelajaran untuk anak ekstrovert : diskusi kelompok yang aktif, kegiatan kolaboratif yang dinamis, penugasan kelompok terstruktur, pembelajaran berbasis proyek. Dengan mengakomodasi preferensi dan kebutuhan anak-anak ekstrovert, strategi pembelajaran kooperatif dapat mendukung. Serta, merangsang bagi mereka untuk belajar secara efektif dan memperkuat keterampilan sosial mereka.
Strategi pembelajaran individual dapat disesuaikan dengan tipe kepribadian introvert dengan beberapa pendekatan yang mempertimbangkan preferensi dan kebutuhan mereka. Beberapa tipe pembelajaran untuk anak introvert pemikiran mandiri dan refleksi, penugasan terstuktur, diskusi satu lawan satu, pembelajaran mandiri yang didedikasikan. Strategi pembelajaran individual dapat dirancang sedemikian rupa sehingga mereka merasa nyaman dan termotivasi untuk belajar secara efektif. Dengan tetap mempertahankan ruang pribadi dan waktu untuk refleksi yang diperlukan bagi perkembangan mereka.
Kuanta Indonesia telah hadir sebagai mitra lembaga pendidikan melalui layanan konsultasi, pelatihan, riset dan pendampingan berkelanjutan untuk menciptakan masa depan pendidikan terbaik di indonesia.
Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta
Simak juga update terbaru dari kami melalui channel youtube Kuanta Indonesia
Follow instagram kami di @kuantaindonesia
Sumber Referensi : Strategi Pembelajaran, Tipe Kepribadian dan Hasil Belajar Bahasa Indonesia Pada Siswa Sekolah Menengah Pertama