Pada zaman sekarang, tingkat literasi setiap manusia sudah seharusnya berkembang pesat. Namun, pada faktanya, di zaman serba digital ini terdapat berita tentang minimnya tingkat literasi di Indonesia. Kasus seperti siswa buta huruf dan siswa kurang lancar dalam membaca sangat marak terjadi saat ini. Hal ini tentunya menjadi suatu hal yang sangat disayangkan oleh para pengamat pendidikan. Di era digital yang serba canggih ini, kita seringkali menganggap kemampuan membaca dan menulis adalah hal yang sudah pasti dikuasai semua orang, terutama siswa SMA. Namun, kenyataannya, masih ada remaja di tingkat sekolah menengah atas yang kesulitan membaca bahkan buta huruf. Fenomena ini menjadi ironi besar di tengah perkembangan teknologi dan informasi yang begitu pesat.
“Banyak Siswa SMA di NTT Tak Lancar Membaca”, “Miris! Masih Ada Siswa SMA yang Belum Bisa Membaca“, “Viral Puluhan Siswa SMP Belum Bisa Baca, Pengamat: Kurikulum Belum Sesuai Harapan”.
Ke-3 headline berita diatas cukup menunjukkan bahwa kasus minimnya literasi siswa sangat rendah di masa kini, terkhusus siswa SMA. Lalu, apa saja penyebabnya? berikut kita bahas penyebab rendahnya tingkat literasi siswa di Indonesia!
Mengapa Masih Ada Siswa yang Buta Huruf?
Ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa SMA masih mengalami buta huruf. Salah satunya adalah kurangnya akses pendidikan yang layak di daerah terpencil. Meski pemerintah terus mengupayakan pemerataan pendidikan, masih banyak anak-anak di wilayah tertentu yang kesulitan mendapatkan pengajaran dasar seperti membaca dan menulis.
Selain itu, faktor ekonomi juga memengaruhi. Anak-anak dari keluarga kurang mampu sering kali harus bekerja membantu orang tua, sehingga waktu untuk belajar menjadi terbatas. Akibatnya, mereka tidak memiliki pondasi literasi yang kuat saat memasuki jenjang pendidikan menengah.
Tidak hanya itu, metode pengajaran yang kurang efektif juga menjadi masalah. Jika guru tidak peka terhadap kebutuhan siswa yang tertinggal, mereka bisa saja terabaikan dan terus ketinggalan pelajaran hingga dewasa.
Dampak di Era Digital
Di zaman serba digital ini, kemampuan membaca dan menulis sangatlah penting. Semua informasi, baik untuk keperluan belajar, pekerjaan, maupun hiburan, hampir semuanya disampaikan melalui teks. Siswa yang buta huruf tentu akan kesulitan mengikuti perkembangan dan memanfaatkan teknologi. Mereka juga berisiko tertinggal dalam berbagai aspek kehidupan, mulai dari pendidikan, ekonomi, hingga sosial.
Apa yang Bisa Dilakukan?
Untuk mengatasi masalah ini, peran semua pihak sangat diperlukan. Sekolah perlu memperhatikan siswa yang mengalami kesulitan literasi sejak dini. Guru bisa memberikan pendekatan yang lebih personal untuk membantu mereka belajar. Pemerintah juga perlu meningkatkan akses pendidikan berkualitas ke daerah-daerah terpencil, termasuk menyediakan pelatihan bagi guru untuk mengajar siswa dengan berbagai latar belakang kemampuan. Tidak kalah penting, orang tua dan masyarakat harus ikut berperan dalam mendorong budaya membaca di rumah. Dengan dukungan bersama, siswa yang tertinggal bisa mendapatkan kesempatan untuk mengejar ketertinggalannya.
Buta huruf di kalangan siswa SMA bukan hanya masalah individu, tetapi juga tanggung jawab bersama. Di era digital ini, kemampuan membaca dan menulis bukan lagi sekadar kebutuhan, tetapi syarat mutlak untuk bertahan dan berkembang. Sudah saatnya kita semua bergerak untuk memastikan tidak ada lagi anak yang tertinggal, sehingga mereka bisa menjadi bagian dari generasi yang siap menghadapi tantangan masa depan.
Kini, Kuanta hadir berpengalaman dan terpercaya sebagai partner bertransformasi pendidikan melalui layanan konsultasi, pelatihan, pengembangan kepemimpinan, riset. Serta pendampingan berkelanjutan untuk menjadi lembaga pendidikan terbaik. Kuanta Indonesia telah dipercaya kementerian pendidikan, dinas pendidikan, yayasan pendidikan, Sekolah, Direktur Pendidikan, CSR, Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan tenaga Pendidik lainnya.
Sumber: Banyak Siswa SMA di NTT Tak Lancar Membaca
Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta
Simak juga update terbaru dari kami melalui channel : youtube Kuanta Indonesia
Follow instagram kami di @kuantaindonesia