Apa yg terpikirkan oleh anda jika anda mendengar kata Layanan Profesional?
Bisakah anda bayangkan bagaimana proses dan bentuk dari layanan profesional?
Sesuai SOP, disertai dg hati yg ikhlas, tersenyum, memberikan nilai lebih dan tentunya hasil dari layanan profesional ini adalah customer PUAS dan memberikan bintang 5 kalau bisa bintang 10 atau bahkan 100 kepada anda.
Bagaimana jika layanan profesional ini ada di kelas. Ya, di kelas. Di kelas dimana ada siswa yg menjadi “customer” dan guru adalah pemberi layanan profesional?
Ada seorang guru, guru kesenian yg kebetulan sdg mengajarkan materi melukis pada siswa kelas VIII. Jika dilihat dari luar guru ini tampak biasa saja dg badan yg agak kurus, mata yg besar dan perawakan yg agak kecil. Namun, senyumnya tak pernah lepas darinya. Ada aura kebahagiaan yg selalu terselubung dalam dirinya yg bisa dirasakan oleh orang lain.
Di dalam kelas tersebut saat guru kesenian ini mengajar. Hal yg sangat menarik bagi saya adalah tentang bagaimana ia memberikan guide, arahan, mentoring, coaching kepada siswanya satu per satu. Tidak melewatkan satupun siswa. Sentuhan dan arahannya membuat semua siswa berpartisipasi aktif dan fokus pada tugas yg diberikan, tidak terkecuali anak2 yg “spesial” yg dimana guru2 lain merasa amat kesulitan membuat mereka fokus. Tidak lupa saat proses mentoring ini ia memperhatikan tiap proses yg dijalani tiap anak. Beitu sabar, telaten, dan tentu saja PROFESIONAL.
100% siswa dalam kelas tersebut dalam kondisi fokus dalam menyelesaikan tugas masing2.
Lalu bagaimana di kelas anda kawan? Sudahkah “little customer” yg ada di kelas mendapatkan layanan profesional dari anda?
Sumber: www.mridlo.com