Jika anda sampai hari ini belum memahami sebenarnya apa itu AKM dan apa tujuan dari pemerintah memutuskan kebijakan AKM ini serta apa implikasi dari AKM untuk sekolah terutama pembelajaran. Maka saya rekomendasikan anda untuk membaca artikel ini sampai selesai. 😃
Definisi AKM
Kita mulai dari definisi AKM yang merupakan akronim dari Asesmen Kompetensi Minimum.
Disadur dari puspendik.kemdikbud.go.id, AKM merupakan
Ada dua kompetensi mendasar yang diukur AKM,
- Literasi Membaca
- Literasi Matematika (numerasi)
Cakupan pada kompetensi tersebut yaitu:
- Keterampilan berpikir logis-sistematis
- Keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari
- Keterampilan memilah serta mengolah informasi.
Literasi Membaca AKM
Literasi membaca didefinisikan sebagai kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai jenis teks tertulis.
Literasi Numerasi AKM
Literasi numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan konsep, prosedur, fakta dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan.
Tujuan AKM
Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar.
Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan informasi tingkat kompetensi murid atau peserta didik.
Pembelajaran yang dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan mereka menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.
Komponen Instrumen AKM
Literasi Membaca | Numerasi | |
Konten | Teks informasi, teks yang bertujuan untuk memberikan fakta, data dan informasi dalam rangka pengembangan wawasan serta ilmu pengetahuan yang bersifat ilmiah. Teks fiksi, teks yang bertujuan memberikan pengalaman mendapatkan hiburan, menikmati cerita, dan melakukan perenungan kepada pembaca. | Bilangan, meliputi representasi, sifat urutan, dan operasi beragam jenis bilangan (cacah, bulat, pecahan, desimal) Pengukuran dan geometri, meliputi mengenal bangun datar hingga menggunakan volume dan luas permukaan dalam kehidupan sehari-hari. Juga menilai pemahaman peserta didik tentang pengukuran panjang, berat, waktu, volume, dan debit serta satuan luas menggunakan satuan baku. Data dan ketidakpastian, meliputi pemahaman, interpretasi serta penyajian data maupun peluang. Aljabar, meliputi persamaan dan pertidaksamaan, relasi dan fungsi (termasuk pola bilangan) serta rasio dan proporsi. |
Proses Kognitif | Menemukan informasi, mencari, mengakses serta menemkan informasi yang tersura dari wacana. Interpretasi dan integrasi, memahami informasi tersurat maupun tersirat, memadukan interpretasi antar bagian teks untuk menghasilkan inferensi. Evaluasi dan refleksi, menilai kredibilitas, kesesuaian maupun keterpercayaan teks serta mampu mengaitkan isi teks dengan hal lain di luar teks. | Pemahaman, memahami fakta, prosedur serta alat matekatika. Penerapan, mampu menerapkan konsep matematika dalam situasi nyata yang bersifat rutin. Penalaran, bernalar dengan konsep matematika untuk menyelesaikan masalah bersifat non rutin. |
Konteks | Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi. Sosial budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan. Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic | Personal, berkaitan dengan kepentingan diri secara pribadi Sosial budaya, berkaitan dengan kepentingan antar individu, budaya dan isu kemasyarakatan Saintifik, berkaitan dengan isu, aktivitas serta fakta ilmiah baik yang telah dilakukan maupun futuristic |
Bagaimana Hasil AKM Dilaporkan?
Hasil AKM dilaporkan dalam empat kelompok yang menggambarkan tingkat kompetensi yang berbeda.
- Perlu intervensi khusus
- Dasar
- Cakap
- Mahir
Tingkat Kompetensi Literasi Membaca
Perlu Intervensi Khusus
Murid belum mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisit yang ada dalam teks ataupun membuat interpretasi sederhana
Dasar
Murid mampu menemukan dan mengambil informasi eksplisist yang ada dalam teks serta membuat interpretasi sederhana
Cakap
Murid mampu membuat interpretasi dan infomrasi implisit yang ada dalam teks; mampu membuat simpulan dari hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu teks
Mahir
Murid mampu mengintegrasikan beberapa informasi teks; mengevaluasi isi, kualitas, cara penulisan suatu teks dan bersikap reflektif terhadap isi teks.
Tingkat Kompetensi Numerasi
Perlu Intervensi Khusus
Murid hanya memiliki pengetahuan matematika yang terbatas. Murid menunjukkan penguasaan konsep yang parsial dan keterampilan komputasi yang terbatas.
Dasar
Murid memiliki keterampilan dasar matematika: komputasi dasar dalam bentuk persamaan langsung, konsep dasar terkait geometri dan statistika, serta menyelesaikan masalah matematika sederhana yang rutin.
Cakap
Murid mampu mengaplikasikan pengetahuan matematikan yang dimiliki dalam konteks yang lebih beragam.
Mahir
Murid mampu bernalar untuk menyelesaikan masalah kompleks serta non-rutin berdasarkan konsep matematika yang dimilikinya.
Nah, demikian ulasan singkat mengenai apa itu AKM (Asesmen Kompetensi Minimum) dan seperti apa pelaporan hasil AKM ini.
Sebagai pimpinan sekolah, pendidik maupun orangtua, setelah kita mengetahui tentang AKM ini setidaknya kita tidak perlu risau. Jika anda merasa pengajar atau guru-guru anda perlu menyiapkan diri lebih intensif lagi, mungkin bisa mengikuti OTC AKM untuk Guru atau klik tombol di bawah.
Sebab tujuan dari AKM ini selain memetakan kompetensi peserta didik kita, juga mengevaluasi cara belajar-mengajar yang boleh jadi memerlukan perbaikan terutama dari kompetensi literasi dan numerasi.
Bagaimana menurut anda? Apa yang terlintas dibenak anda setelah membaca artikel ini? Mari kita diskusikan di panel komentar.