Metode Pembelajaran Kreatif dalam Kegiatan Belajar Mengajar

Metode pembelajaran kreatif-produktif adalah suatu metode pembelajaran dengan pendekatan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar. Pendekatan ini melibatkan siswa secara aktif baik secara intelektual maupun emosional, mendorong mereka untuk menemukan dan membangun konsep sendiri melalui observasi, diskusi, dan eksperimen. Siswa juga diberi tanggung jawab penuh dalam kerja bersama. Metode ini menuntut tingkat dedikasi, antusiasme, dan kepercayaan diri yang tinggi untuk menciptakan sesuatu yang kreatif. 

Dengan menggunakan model kreatif-produktif, peserta didik terlibat langsung dalam proses belajar yang menantang dan bermakna, memungkinkan mereka untuk menunjukkan kreativitas mereka dalam menghasilkan karya inovatif (produktif). Dengan demikian, kesimpulan dari metode pembelajaran kreatif-produktif membantu membangun pemahaman awal siswa terhadap topik atau konsep yang menjadi bahan pembelajaran, sambil mendorong mereka untuk menemukan solusi secara mandiri atau dalam kelompok, yang menghasilkan ide-ide baru dan kreatif yang dapat mereka presentasikan, pamerkan, atau bahkan implementasikan.

Karakteristik metode pembelajaran kreatif-produktif meliputi

  1. Siswa terlibat secara emosional dan intelektual dalam proses pembelajaran.
  2. Siswa didorong untuk aktif membangun dan menemukan konsep melalui percobaan dan diskusi secara mandiri.
  3. Siswa meningkatkan kreativitas mereka melalui kegiatan percobaan dan menciptakan hasil baru, serta bertanggung jawab dalam menyelesaikan tugas.

Terdapat 2 metode dalam penyampaian materi pembelajaran

  1. Metode yang Merangsang Kreativitas. Metode curah pendapat (brainstorming) adalah teknik yang mampu mendorong anggota kelompok untuk menghasilkan ide-ide kreatif, bertukar pendapat, dan mengungkapkan pikiran mereka yang relevan dengan isu tertentu. Ini merupakan cara untuk mengumpulkan gagasan, pendapat, informasi, pengetahuan, dan pengalaman dari seluruh peserta didik tanpa menanggapi pendapat orang lain. Metode ini bertujuan untuk menghasilkan kompilasi berbagai pendapat, informasi, dan pengalaman dari semua peserta didik, baik yang seragam maupun yang berbeda. 
  2. Mengkombinasikan Metode Pembelajaran. Hebert (2010) menguraikan bahwa dalam mengkombinasikan metode pembelajaran, penting untuk mempertimbangkan kelebihan dan relevansi masing-masing metode. Sebagai contoh, saat guru menyajikan materi tentang menulis laporan, menggunakan metode yang dapat mencakup tanya jawab, pembagian kelompok, curah gagasan, dan penugasan. 

Dalam penggunaan satu atau beberapa metode pembelajaran, guru kreatif memperhatikan beberapa syarat, antara lain: 

  1. Metode mengajar harus dapat membangkitkan motivasi, minat, atau gairah belajar peserta didik.
  2. Metode tersebut harus dapat menjamin perkembangan kegiatan kepribadian peserta didik.
  3. Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk mewujudkan hasil karyanya.
  4. Merangsang keinginan peserta didik untuk belajar lebih lanjut.
  5. Melakukan proses pembelajaran dengan teknik belajar mandiri dan cara memperoleh pengetahuan melalui usaha pribadi.

Kuanta Indonesia berpengalaman dan terpercaya sebagai partner bertransformasi pendidikan melalui layanan konsultasi, pelatihan, pengembangan kepemimpinan, riset. Serta pendampingan berkelanjutan untuk menjadi lembaga pendidikan terbaik. Kementerian pendidikan, dinas pendidikan, yayasan pendidikan, Sekolah, Direktur Pendidikan telah mempercayakan kuanta sebagai partner layanan konsultasi pendidikan. Selain itu CSR, Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan tenaga Pendidik lainnya.


Sumber : Marzuki, M., Sadrina, S., & Helmawati, H. (2023). Penerapan Metode Pembelajaran Kreatif-Produktif untuk Meningkatkan Hasil Belajar Peserta Didik. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro4(1), 79-88.


Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta
Simak juga update terbaru dari kami melalui channel : youtube Kuanta Indonesia
Follow instagram kami di @kuantaindonesia

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun  2003  Pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  bahwa  Pendidikan  Nasional  yaitu:  “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban ...
Read More →

Menerapkan Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep pembelajaran sepanjang hayat. Ada pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk  belajar”  pepatah ini diadopsi dari bahasa inggris “Never too late to learn”. Makna pepatah ...
Read More →

Kuanta Indonesia Gelar School Leadership Program 2024

Kuanta Indonesia berhasil gelar acara School Leadership Program (SLP) 2024. Kegiatan ini berupa pelatihan atau mentoring bagi para kepala sekolah serta wakil kepala sekolah di ...
Read More →