Pengembangan Kurikulum: Sebagai Kiat Dalam Transformasi Pendidikan

Kurikulum merupakan hal yang penting dalam dunia pendidikan dan memiliki posisi strategis sebagai deskripsi dari visi, misi, dan tujuan pendidikan. Kurikulum merupakan rencana pendidikan yang menjadi pedoman bagi tenaga pendidik dalam menetapkan jenis, ruang lingkup, dan proses pendidikan. Dalam sebuah siklus yang tak pernah berakhir pengembangan kurikulum melibatkan perencanaan. Melalui merancang kesempatan belajar, kurikulum membimbing siswa menuju perubahan tertentu yang diharapkan. Pengembangan kurikulum adalah perencanaan kesempatan-kesempatan belajar yang bertujuan membawa siswa ke arah perubahan-perubahan tertentu yang diharapkan dengan proses siklus yang tidak pernah berakhir.

Unsur dari proses pengembangan kurikulum

Proses-proses tersebut terdiri atas 4 unsur, yaitu:

  1. Tujuan: Dalam menetapkan tujuan pengajaran, diperlukan adanya studi dan penjelasan terkait semua referensi, dimana adanya faktor-faktor yang menjadi dasar pertimbangan. Baik yang terkait dengan mata pelajaran maupun kurikulum secara keseluruhan.
  2. Metode dan manajerial:  Para guru mengembangkan dan menguji berbagai metode dan materi pembelajaran sekolah, sehingga adanya saran tersebut dapat tercapainya tujuan.
  3. Penilaian:  Menilai kinerja pekerjaan yang telah dikembangkan dalam hubungannya dengan tujuan yang telah ditetapkan dan menetapkan tujuan baru jika diperlukan.
  4. Balikan: Dengan menyusun landasan berdasarkan pengalaman ini, pengembangan studi selanjutnya dapat menjadi lebih terarah dan responsif terhadap kebutuhan pendidikan saat ini.

Tujuan Pengembangan Kurikulum

  1. Memperbarui kurikulum yang telah ada sebelumnya, Tujuan pengembangan kurikulum meliputi memperbaiki kekurangan dari kurikulum sebelumnya. Sebagai panduan utama dalam pendidikan, kurikulum harus mampu menyesuaikan diri dengan perubahan zaman. Penting bagi kurikulum untuk tidak menjadi penghalang dalam perkembangan pendidikan itu sendiri. Jika ada bagian kurikulum yang tidak lagi relevan, sudah seharusnya untuk melakukan penyempurnaan.
  2. Inovasi. Maksud inovasi tersebut bukanlah menggantikan kurikulum lama secara total dengan kurikulum baru. Sebaliknya, inovasi lebih mengacu pada penyesuaian terhadap hal-hal baru yang positif, sehingga dapat mempercepat penyelesaian masalah dalam pendidikan. Intinya, inovasi membawa hal-hal baru yang dapat menghasilkan dampak yang lebih baik dalam penerapan kurikulum.
  3. Menyesuaikan diri dengan perubahan sosial. Meskipun perubahan sosial bukanlah faktor yang paling dominan dalam pengembangan kurikulum, kurikulum tetap harus mempertimbangkan aspek perubahan sosial.
  4. Menyusun atau mengartikulasikan pengetahuan yang tersembunyi. Tidak ada ilmu pengetahuan yang sempurna dan lengkap. Dengan adanya penemuan baru merupakan sebagai bukti bahwa ilmu pengetahuan terus berkembang dan mengalami pembaharuan.

Kuanta Indonesia berpengalaman dan terpercaya sebagai partner bertransformasi pendidikan melalui layanan konsultasi, pelatihan, pengembangan kepemimpinan, riset. Serta pendampingan berkelanjutan untuk menjadi lembaga pendidikan terbaik. Kementerian pendidikan, dinas pendidikan, yayasan pendidikan, Sekolah, Direktur Pendidikan telah mempercayakan kuanta sebagai partner layanan konsultasi pendidikan. Selain itu CSR, Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah. Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan tenaga Pendidik lainnya.

Sumber: Rohim, Abdur. Resume Dasar Dasar Pengembangan Kurikulum. Diakses pada 4 Juni 2024 dari. http://durrohiem.blogs.uny.ac.id/wp-content/uploads/sites/1973/2015/09/RESUME-DASAR-KURIKULUM.pdf


Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta
Simak juga update terbaru dari kami melalui channel : youtube Kuanta Indonesia
Follow instagram kami di @kuantaindonesia


Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Unit Usaha Yayasan: Kunci Keberlanjutan Finansial Pendidikan

Apakah yayasan Anda masih bergantung sepenuhnya pada uang SPP untuk operasional? Saat biaya pendidikan semakin tinggi tapi masyarakat menuntut SPP yang terjangkau, Anda terjebak di ...
Read More →

Pengembangan Unit Baru Yayasan: Strategi Tanpa Takut Gagal

Pernahkah Anda bermimpi memperluas jangkauan yayasan dengan membuka unit baru, tapi ragu karena takut gagal? Anda tidak sendirian. Banyak pengurus yayasan menghadapi dilema yang sama: ...
Read More →

Pemberdayaan Wali Murid: Membangun Mitra Sejati Pendidikan

Pernahkah Anda merasa sendirian dalam mengelola yayasan? Merasa bahwa wali murid hanya hadir saat ada keluhan atau ketika tagihan SPP telat? Anda tidak sendirian. Banyak ...
Read More →