10 Langkah Awal Pengelolaan Keuangan Untuk Guru

10 Langkah Awal Pengelolaan Keuangan Guru

Sebelum kita membahas lebih jauh mengenai langkah-langkah awal yang harus dilakukan untuk memulai pengelolaan keuangan untuk guru. Pasti muncul pertanyaan di benak sahabat pendidik semua kapan waktu yang tepat untuk kita memulai pengelolaan keuangan?

Oh iya yang belum baca edisi sebelumnya tentang keuangan boleh baca di sini ya

Pengelolaan Keuangan Untuk Guru, Is It Possible?

Sebelum menjawab pertanyaan tersebut saya ingin bertanya kepada sahabat pendidik semua. Apakah sahabat pendidik sudah mempersiapkan masa pensiun? Tentu jawabannya akan sangat beragam sahabat pendidik.

Sebagian dari kita akan menjawab masa pensiun itu masih lama, masa pensiun belum kepikiran, nanti saja dipikirkan kalau sudah pensiun, ada juga yang menjawab di masa pensiunkan ada anak anak kita yang bisa merawat kita dan bahkan pasti ada yang menjawab boro boro mikirin masa pensiun untuk memenuhi kebutuhan hari ini saja susah. 

Itulah jawaban yang akan kita dapat dari para sahabat pendidik yang masih dalam usia produktif. 

Jika pertanyaan yang sama kita tanyakan kepada sahabat pendidik yang telah mendekati usia pensiun atau bahkan sudah pensiun kira kira jawaban apa yang kita peroleh? Sebagian pasti menjawab saya menyesal tidak menyiapkan masa pensiun sebab di masa tua masih harus memaksakan diri untuk bekerja.

Ada juga yang akan menjawab jika anak akan punya kehidupan masing masing dan belum tentu bisa menanggung hidup kita di masa tua.

Kapan sih waktu yang tepat untuk mengelola keuangan diri dan keluarga? Jawabannya adalah “Sekarang!” Ya waktu yang tepat untuk mengelola keuangan diri dan keluarga adalah sekarang juga, bukan kemarin atau bulan depan, melainkan sekarang.

Jangan menunda-nunda untuk melakukan pengelolaan keuangan berapapun penghasilan yang Anda terima. Semakin ditunda, maka akan semakin berat usaha yang perlu Anda lakukan di setiap waktu. Semakin cepat pengelolaan keuangan dilakukan, akan semakin ringan upaya yang diperlukan.

Mari kita sedikit melakukan simulasi pada tabel dibawah ini, semakin cepat pengelolaan keuangan dilakukan, akan semakin ringan upaya yang diperlukan.

PERBANDINGAN AKUMULASI HASIL INVESTASI

Estimasi Hasil Investasi 15%

TahunInvestasi BudiHasil Investasi BudiInvestasi AniHasil Investasi Ani
1Rp10.000.000Rp11.000.000
2Rp10.000.000Rp23.100.000
3Rp10.000.000Rp36.410.000
4Rp10.000.000Rp51.051.000
5Rp10.000.000Rp67.156.100
6Rp73.871.710Rp10.000.000Rp11.000.000
7Rp81.258.881Rp10.000.000Rp23.100.000
8Rp89.384.769Rp10.000.000Rp36.410.000
9Rp98.323.246Rp10.000.000Rp51.051.000
10Rp108.155.571Rp10.000.000Rp67.156.100
11Rp118.971.128Rp10.000.000Rp84.871.710
12Rp130.868.240Rp10.000.000Rp104.358.881
13Rp143.955.064Rp10.000.000Rp125.794.769
14Rp158.350.571Rp10.000.000Rp149.374.246
15Rp174.185.628Rp10.000.000Rp175.311.671
16Rp191.604.191Rp10.000.000Rp203.842.838
17Rp210.764.610Rp10.000.000Rp235.227.121
18Rp231.841.071Rp10.000.000Rp269.749.834
19Rp255.025.178Rp10.000.000Rp307.724.817
20Rp280.527.696Rp10.000.000Rp349.497.299

Tabel di atas dengan jelas menggambarkan bahwa Budi yang lebih cepat 5 tahun dalam memulai investasi, mampu memperoleh hasil yang lebih besar jika dibandingkan Ani yang melakukannya terlambat.

Padahal Budi hanya investasi sebanyak 5 kali, sedangkan Ani 15 kali. Di sini waktu menunjukkan kekuatannya yang melebihi frekuensi.

Pengelolaan keuangan sangat penting untuk siapa saja dengan berbagai profesi yang sedang dijalani saat ini. Oleh sebab itu pengelolaan keuangan perlu dilakukan oleh siapa saja yang memiliki keinginan dan impian menjalani hidup yang berkecukupan dalam memenuhi kebutuhan dan keinginan mereka.

Pengelolaan keuangan perlu dilakukan mereka yang ingin mencapai hidup mandiri, bahagia, dan sejahtera. Pengelolaan keuangan merupakan pekerjaan bersama, dan harus dilakukan secara terbuka dan jujur oleh suami dan istri, karena keluarga dan masa depannya adalah tanggung jawab suami dan istri.

Maka untuk sahabat pendidik semua yang mencintai keluarga, mari kita mulai sejak dini untuk memulai pengelolaan keuangan. Lalu bagaimana cara awal memulai untuk mengelola keuangan kita?.

Sahabat pendidik pernah mendengar pepatah “Jangan Lebih Besar Pasak daripada Tiang!” yang bermakna sangat tegas “Jangan hidup melampaui kemampuan keuangan diri Anda!” Artinya cukupkan kebutuhan dan keinginan dalam kehidupan Anda sesuai dengan kemampuan keuangan yang Anda miliki.

Sangat banyak tantangan yang mesti kita hadapi dalam menjalani kehidupan ini, terutama tantangan dari dalam diri sendiri yang menemui dan melihat berbagai fenomena dalam kehidupan ini. Seperti penawaran berbagai gadget terkini dan canggih, keinginan untuk menikmati makanan yang lezat, memakai baju dan serta aksesoris tubuh yang bermerek dan trendy, keinginan mengendarai mobil mewah dan modern, menginap di hotel berbintang dan menikmati fasilitas yang disediakannya, dan berbagai gaya hidup.

Jadi kita harus menanamkan pada diri sahabat pendidik untuk mampu mengendalikan diri dan cerdas dalam mengelola keinginan untuk memiliki segalanya. Pengelolaan keuangan dapat dilakukan dengan mengatur arus kas terlebih dahulu.

Berikut 10 langkah awal pengelolaan keuangan guru:

  1. Tuliskan segala pengeluaran yang sahabat pendidik lakukan setiap bulan.
  2. Susun pengeluaran sahabat pendidik berdasarkan skala prioritas, dari yang paling penting sampai yang tidak penting (paling penting, penting, kurang penting dan tidak penting).
  3. Jumlah segala pengeluaran sahabat pendidik.
  4. Jumlah seluruh penghasilan yang sahabat pendidik terima. Jumlahkan semua penghasilan sahabat pendidik ke dalam penghasilan bulanan. Misalnya sahabat pendidik menerima bonus tahunan, maka nilai bonus tersebut dibagi 12 untuk memperoleh nilai bulanan.
  5. Sekarang bandingkan penghasilan dan pengeluaran bulanan sahabat pendidik.
  6. Surplus Kah hasilnya, atau sebaliknya?.
  7. Bila surplus (lebih besar penghasilan daripada pengeluaran), syukurlah. Maka nilai surplus ini, harus mulai sahabat pendidik sisihkan di awal untuk diinvestasikan.
  8. Bila yang terjadi adalah defisit (lebih besar pengeluaran daripada penghasilan), maka sahabat pendidik wajib melakukan penghematan pengeluaran agar jumlah pengeluaran lebih kecil daripada jumlah penghasilan yang sahabat pendidik terima. Langkahnya adalah sebagai berikut

    a. Jarangkan pos pengeluaran.
    Misalnya setiap minggu sahabat pendidik keluar untuk makan diluar atau berlibur, maka sekarang lakukan setiap bulan.

    b. Turunkan pos pengeluaran.
    Misalkan biasanya sahabat pendidik minum kopi di kafe, sekarang minum kopi di warung saja atau di rumah.

    c. Tunda pos pengeluaran.
    Misalnya ingin ingin berwisata ke Bali bulan depan, ditunda menjadi tahun depan.

    d. Hilangkan pos pengeluaran.
    Misalnya makanan yang mengandung kolesterol tinggi, hilangkan kebiasaan yang kurang baik agar badan tetap sehat.
  9. Bila pengeluaran sahabat pendidik masih lebih besar daripada penghasilan, dan sahabat pendidik telah melakukan langkah ke 8 secara optimal, maka sekarang saatnya sahabat pendidik berupaya:
    a. Mencari penghasilan tambahan
    b. Menjual harta/properti untuk melunasi hutang yang berbunga tinggi yang membebani pengeluaran bulanan.
  10. Usahakan pengeluaran setiap bulan jumlahnya di bawah penghasilan, dan lakukan penyisihan sebesar minimum 10% dari jumlah penghasilan.

Demikian sepuluh langkah untuk memulai mengelola keuangan, Selamat mencoba sahabat pendidik demi menuju kemerdekaan finansial di masa sekarang atau masa depan. 


Ditulis oleh : Coach Leli
Diedit dan upload oleh : Coach Indra


Sumber: 

https://www.finansialku.com/menghitung-keuntungan-investasi-emas/

sikapiuangmu.ojk.go.id

www.idxchannel.com

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun  2003  Pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  bahwa  Pendidikan  Nasional  yaitu:  “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban ...
Read More →

Menerapkan Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep pembelajaran sepanjang hayat. Ada pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk  belajar”  pepatah ini diadopsi dari bahasa inggris “Never too late to learn”. Makna pepatah ...
Read More →

Kuanta Indonesia Gelar School Leadership Program 2024

Kuanta Indonesia berhasil gelar acara School Leadership Program (SLP) 2024. Kegiatan ini berupa pelatihan atau mentoring bagi para kepala sekolah serta wakil kepala sekolah di ...
Read More →