Permasalahan Teknologi dalam Realisasi Kurikulum Pendidikan

Kini teknologi berkembang secara pesat hingga memasuki segala aspek kehidupan. Salah satunya di bidang pendidikan Indonesia. Fenomena pasca covid membawa masyarakat beradaptasi dengan keadaan secara fungsional. Sebagai contoh yang pernah terjadi yaitu, metode pembelajaran secara online dalam sistem belajar-mengajar di kelas. 

Dalam hal ini teknologi berperan menyelamatkan dunia pendidikan dalam suatu keterbatasan. Kemudian, kini, kultur tersebut diadopsi sehingga menciptakan kultur baru lainnya, seperti pembelajaran yang dapat diakses di mana saja dan kapan saja. Melalui adopsi tersebut, menandakan bahwa tak ada halangan atau keterbatasan dalam menggapai suatu tujuan atau kegiatan.

Di balik teknologi yang telah bertransformasi layaknya saat ini, terdapat sisi yang rupanya belum menjangkau untuk mendukung kurikulum pengajaran tersebut. Mengingat, sistem pendidikan merupakan kewajiban, sedangkan fasilitas masing-masing daerah mengalami perbedaan. 

Kita dapat melihat pada beberapa daerah terpencil atau pelosok yang memiliki berbagai hambatan dan tantangan dalam membangun pendidikan di sekitarnya. Keadaan ini menjadi PR tersendiri, bahwa kurikulum yang melibatkan penggunaan teknologi belum tentu menjangkau seluruh daerah di Indonesia. 

Keadaan itu menjadi salah satu permasalahan di bidang pendidikan. Mengingat, dalam sebuah artikel terkait tujuan dari manajemen kelas menurut Mudasir (2011:20), menyatakan bahwa untuk mewujudkan pengelolaan tersebut membutuhkan situasi dan kondisi kelas serta lingkungan belajar yang kondusif. Selanjutnya, menghilangkan berbagai hambatan belajar yang menghalangi wujud dari pembelajaran dalam dunia belajar-mengajar. Lalu, menanganinya dengan menyediakan dan mengatur fasilitas belajar-mengajar yang mendukung siswa, baik secara lingkungan, emosional, sosial, dan intelektual siswa di kelas. Tahap selanjutnya, membina dan membimbing sesuai latar belakang sosial, ekonomi, juga budaya, dan sifat individual yang mendukung. 

Dari permasalahan teknologi di bidang pendidikan ini dapat mengingatkan dan menyadarkan bahwa pengambilan kebijakan kurikulum perlu menyoroti fasilitas di masing-masing lembaga pendidikannya. Hal lain yang dapat adalah mengusahakan adanya pemerataan fasilitas oleh pusat, terutama bagi pihak atau lembaga pendidikan yang perlu perhatian khusus. 

Kini, Kuanta hadir berpengalaman dan terpercaya sebagai partner bertransformasi pendidikan melalui layanan konsultasi, pelatihan, pengembangan kepemimpinan, riset. Serta pendampingan berkelanjutan untuk menjadi lembaga pendidikan terbaik. Kuanta Indonesia telah dipercaya oleh kementerian pendidikan, dinas pendidikan, yayasan pendidikan, Sekolah, Direktur Pendidikan, CSR, Pengurus Yayasan, Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, Guru, dan tenaga Pendidik lainnya.


Sumber:


Temukan artikel kami yang lain di link berikut : Kumpulan Artikel Kuanta
Simak juga update terbaru dari kami melalui channel : youtube Kuanta Indonesia
Follow instagram kami di @kuantaindonesia

Bagikan Artikel :

Facebook
Twitter
WhatsApp
Telegram
Pinterest

Peran Guru Dalam Pendidikan Karakter di Era Society 5.0

Pendidikan menurut Undang-undang No. 20 Tahun  2003  Pasal  3  tentang  Sistem  Pendidikan  Nasional  bahwa  Pendidikan  Nasional  yaitu:  “berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban ...
Read More →

Menerapkan Konsep Pembelajaran Sepanjang Hayat Dalam Kehidupan Sehari-hari

Konsep pembelajaran sepanjang hayat. Ada pepatah “Tidak ada kata terlambat untuk  belajar”  pepatah ini diadopsi dari bahasa inggris “Never too late to learn”. Makna pepatah ...
Read More →

Kuanta Indonesia Gelar School Leadership Program 2024

Kuanta Indonesia berhasil gelar acara School Leadership Program (SLP) 2024. Kegiatan ini berupa pelatihan atau mentoring bagi para kepala sekolah serta wakil kepala sekolah di ...
Read More →